Wednesday 29 May 2013

Bukti dan Nol


Bukti itu nol.
Seberapapun besar bilangan yang kau kalikan tetap saja nol.

Seberapapun tantangan dan hambatan yang harus dilalui,
kau tetap berjuang untuk membuktikannya.

Bukti bukan tanpa alasan, bukti bukan tanpa harapan.
Bukti hanya memuat satu alasan, namun membutuhkan ribuan harapan untuk bertahan dalam pembuktian.

Bukti tidak didefinisikan dari lamanya waktu, tetapi bukti membutuhkan konsistensi.

Bukti tidak berarti kebal terhadap cacian dan air mata.
Namun ketika kau membuktikan, pada akhirnya nanti, 
perjuangan akan jauh lebih bernilai daripada isak tangis yang berusaha kau redam.

Bukti itu sederhana.
Sederhana dalam kata,
sederhana dalam perwujudan,
sederhana dalam hati yang ikhlas.

Karena hasil pembuktian sejati,
ialah bilangan nol sebagai pembagi.
Apapun bilangan yang dibagi dengannya, akan menghasilkan makna yang tak terhingga.